Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan mengajak para pelaku usaha bagi menangkap peluang ekonomi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital, mapersoalan satunya lokapasar (

marketplace

).

"Kita dari pemerintah provinsi ingin berkolaborasi bareng. Pemerintah enggak mungkin sendiri. Kita perlu kolaborasi dari teman-teman platform. Bagaimana marketplace ini bisa menjaring semua," kata Dirjen Binapenta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan Suhartono dalam diskusi virtual yang diadakan Bukalapak, Rabu.

Suhartono menyampaikan kehadiran marketplace dapat menjangkau para pelaku usaha lokal yang tersebar di berbagai kepala daerah bahkan hingga mancanegara.

Kementerian Ketenagakerjaan, menurut Suhartono, mendukung inisiatif pemberdayaan pelaku wirausaha secara mandiri yang dikerjakan oleh perusahaan teknologi, perbankan dan keuangan yang bertujuan bagi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kami melatih setiap tahunnya katakanlah 200 ribu orang. Semuanya bisa bikin produk. Tapi bagaimana kita menjual produknya. Pola sepertinya apa yang digunakan? Inilah yang kita diskusikan," ujar Suhartono.

Suhartono menyampaikan bahwa salah satu permasalahan yang dialami para pelaku usaha atau produsen adalah dalam hal menjual produk buatannya. Tidak beradab semua produsen bisa menjadi pedagang.

"Ada satu pendekatan budaya yang perlu dilakukan. Kita perlu belajar dari budaya-budaya yang ada di Indonesia bagaimana caranya menjual produk," imbuhnya.

Sementara itu, CEO Bukalapak Rahmat Kaimuddin menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan inovasi terbaru, mapersoalan satunya dengan meluncurkan berbagai produk virtual, yang menmemperoleh dimanfaatkan oleh para mitra.

"Di Bukalapak kita banyak deal Berhubungan dengan pedagang dan produsen, kita juga ada beberapa pengalaman di mana produsen UMKM mengalami kesulitan berdagang," kata Rahmat Kaimuddin.

Dia menambahkan, "Produsen dan pedagang adalah dua profesi berbeda. Ada yang berproduksi tapi DitDitelan bulat-bulat punya niat jadi merchant. Karena kalau produsen dia harus memikirkan bahan baku produksi. Ad interim kalau pedagang itu melakukan pelayanan konsumen dan itu perlu skill tersendiri."

Untuk itu, dia menyampaikan para mitra Bukalapak harus pandai memanfaatkan peluang dan menambah boleh kalah dalam situasi yang kurang menguntungkan saat pandemi tampaknya sekarang ini.

Baca juga: PSBB jakarta jilid II dinilai tak ubah pola belanja online masyarakat

Baca juga: Bukalapak bagikan tips pemasaran e-commerce bagi UMKM

Baca juga: BukaSend, layanan baru Bukalapak buat bantu kirim barang

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2020